Tony Ferguson selalu menjadi salah satu petarung paling menarik di daftar UFC karena kombinasi gaya bertarungnya yang unik dan kepribadiannya yang gila.
Mantan juara kelas ringan sementara ini adalah salah satu petarung berbobot 155 pon terhebat sepanjang masa karena ia memegang beberapa kemenangan penting atas petinju seperti Rafael dos Anjos, Edson Barboza, Donald Cerrone, Anthony Pettis dan Kevin Lee.
Namun ia tak pernah berhadapan dengan Khabib Nurmagomedov meski petinggi UFC telah berupaya sebaik mungkin. Setelah lima kali gagal, tim promosi berharap akhirnya bisa menandingi ‘El Cucuy’ melawan juara kelas ringan Khabib, tetapi pertama-tama ia harus mengalahkan Justin Gaethje di UFC 249 pada Mei 2020.
Meskipun mendaratkan knockdown petir di ronde pertama, Ferguson dipukul secara brutal oleh ‘The Highlight’ selama lima ronde sebelum wasit veteran Herb Dean dengan penuh belas kasihan menghentikan prosesnya dengan hanya beberapa menit tersisa dalam pertarungan.
Dengan wajahnya yang berdarah dan bengkak, bintang UFC yang tidak dapat dikenali itu dibawa ke rumah sakit Florida setelah pertarungannya di VyStars Memorial Arena Jacksonville.
Tak lama setelah 12 kemenangan beruntunnya berakhir, Ferguson dipastikan mengalami patah orbital, namun semangatnya tetap tinggi meski demikian.
Sehari kemudian, petarung Meksiko-Amerika itu mengunggah klip ke media sosial yang menunjukkan dia menari mengikuti Midnight Star’s Midas Touch dalam balutan gaun rumah sakit sambil menggunakan infus.
“Pulihkan hari ini. Saat Anda akan keluar dari rumah sakit #LetMeOut #MothersDayVibes Pasca-pertarungan #UFC249,” Ferguson memberi caption pada postingan tersebut.
Meskipun Ferguson tampaknya mulai pulih secara mental dari kekalahan brutalnya dari Gaethje dua tahun lalu, Ferguson belum pernah mampu menemukan kembali performa yang membuatnya menjadi pemegang gelar UFC.
Sejak itu, dia mengalami kekalahan dominan melawan Charles Oliveira, Beneil Dariush dan Michael Chandler. Ferguson kalah enam ronde karena ‘Do Bronx’ dan ‘Benny’ sebelum Chandler membuatnya tertidur dengan tendangan depan di UFC 274 awal tahun ini.
Sekarang Ferguson telah memutuskan untuk naik ke kelas welter saat ia mencari kemenangan pertamanya dalam tiga tahun melawan mantan lawan Khamzat Chiamev Li Jingliang di UFC 279.
‘Leech’ tentu saja merupakan sebuah langkah mundur dari level kompetisi yang dihadapi oleh pemenang Ultimate Fighter akhir-akhir ini, namun ia masih mewakili tugas berat bagi pesaing yang sudah menua tersebut.
Petarung Tiongkok ini telah memenangkan 11 pertarungan sejak bergabung dengan UFC pada tahun 2014, termasuk kemenangan KO atas mantan penantang kelas welter Santiago Ponzinibbio.
Kemenangan atas Ferguson tentu akan menjadi kemenangan terbesarnya hingga saat ini dan dapat menandai akhir dari karir luar biasa bagi calon penerima penghargaan Hall of Fame UFC di masa depan.